TATA RUANG KANTOR TERTUTUP



Tata Ruang Kantor Tertutup

 
Saat ini produktivitas bekerja di kantor bisa dipengaruhi oleh tata ruang kantor yang dimiliki. Salah satunya adalah desain tata ruang tertutup yang bisa menjadi alternatif dari desain tata ruang terbuka.

Walaupun desain tata ruang kantor terbuka(layout open office/space) sedang banyak diminati oleh pemilik perusahaan, namun bukan berarti tata ruang kantor tertutup(layout closed office/space) sudah ditinggalkan. Masih banyak perusahaan yang memilih untuk tetap pada gaya lama ini. Baik tata ruang terbuka ataupun tertutup memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Apa Yang Dimaksud Dengan Desain Tata Ruang Tertutup?

Nama lain dari jenis layout ini adalah desain kantor privat, di mana kantor didesain dengan penggunaan cubicle dan panel untuk memisahkan setiap meja kerja karyawan. Pada jenis ini, setiap ruangan dan divisi juga dibuat saling terpisah.
Sebenarnya konsep ini telah ditentang banyak orang selama beberapa tahun terakhir, namun tetap populer oleh orang-orang yang ingin memiliki ruang privat sendiri dan tidak ingin pekerjaan mereka diganggu oleh apapun.
Furnitur yang digunakan harus mampu membuat ruangan lebih “hidup” dan menyenangkan bagi semua karyawan untuk bekerja di sana. Suasana kantor pun harus dibuat lebih energik dan menenangkan bagi proses bekerja karyawan.

Kelebihan Desain Tata Ruang Tertutup
1. Privasi Karyawan
Privasi merupakan salah satu keuntungan terbesar jika kantor menggunakan desain tata ruang tertutup. Hal ini memungkinkan karyawan untuk memiliki tempat dan area kerja mereka tersendiri di mana mereka bisa berpikir dan bekerja tanpa gangguan apapun. Selain itu karyawan juga bisa menerima telepon atau mengerjakan proyek dan tugas penting tanpa diketahui orang banyak.
2. Kerja Bebas Gangguan
Desain tata ruang tertutup menyediakan ruang kerja yang bebas gangguan untuk karyawan di mana mereka dapat bekerja tanpa terganggu oleh apapun. Hal ini membuat karyawan dapat lebih fokus bekerja dan meningkatkan produktivitas.
3. Meningkatkan Kreativitas
kreatif membutuhkan lingkungan yang damai dan tenang. Karyawan yang bekerja di departemen kreatif membutuhkan lingkungan kerja yang hening dan tenang sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan sehingga dapat memberikan hasil terbaik.
4. Hirarki Yang Jelas
Urutan jabatan atau hirarki di kantor akan terbaca dengan jelas jika kantor didesain dengan tata ruang tertutup. Umumnya semakin tinggi posisi seseorang, maka akan semakin bagus dan khusus ruangan orang tersebut.
5. Persaingan Sehat
Ruangan kerja yang lebih bagus dan khusus membuat setiap karyawan bersaing dengan sehat untuk mendapat posisi atau jabatan tinggi agar bisa memiliki ruangan tersebut.
6. Tidak Banyak Gosip
Pada tata ruang terbuka, kemungkinan banyak karyawan mengobrol dan bergosip lebih tinggi karena mereka dapat dengan mudah bertatap muka satu sama lain. Namun hal ini tak terjadi pada desain tata ruang tertutup.
7. Sehat Untuk Karyawan
Desain jenis ini memberikan jaminan kesehatan yang lebih tinggi untuk karyawan. Pasalnya ruangan tertutup akan melindungi karyawan, misalnya dari rekan kerja yang sedang sakit menular seperti flu.
8. Meningkatkan Konsentrasi
Konsentrasi karyawan akan meningkat dan lebih terfokus jika mereka bekerja di ruangan tertutup karena jauh dari gangguan.
9. Produktivitas Meningkat
Dengan ruangan tersendiri, karyawan dapat bekerja dengan pikiran yang lebih bebas sehingga mampu meningkatkan produktivitas mereka dengan cara berkonsentrasi lebih baik.
10. Meningkatkan Pemasukan Perusahaan
Setelah produktivitas karyawan meningkat, maka otomatis upah mereka bisa meningkat berikut dengan pendapatan perusahaan secara bersamaan. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk memberikan fasilitas kerja yang lebih baik untuk karyawan.
11. Mengurangi Kebisingan
Karena karyawan memiliki ruangannya masing-masing, maka polusi udara di lingkungan kantor akan berkurang. Orang akan berkomunikasi di area mereka sendiri tanpa mengganggu orang lain.
12. Lebih Aman Bagi Karyawan
Ruangan tertutup atau cubicle pemisah akan membuat setiap karyawan merasa lebih aman dalam privasi mereka sendiri.
13. Setiap Karyawan Bekerja Dengan Gaya Masing-Masing
Karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cara dan gaya masing-masing. Mereka juga bisa mengatur hal-hal yang mereka suka maupun tidak. Cara ini mendorong karyawan mampu berkonsentrasi pada pekerjaannya dan memberikan hasil yang lebih baik.
14. Lingkungan Sehat Di Kantor
Karena jauh berkurangnya gosip dan interaksi antar karyawan, maka lingkungan kantor menjadi formal dan tepat untuk bekerja.

Kekurangan Desain Tata Ruang Tertutup
1. Sulit Mengawasi Karyawan
Manajer atau pemilik perusahaan harus berpindah dari satu meja kerja ke meja kerja lainnya untuk mengawasi karyawan. Hal ini merupakan pemborosan waktu.
2. Kurangnya Komunikasi Antar Karyawan
Komunikasi antar karyawan dan rekan kerja akan sangat berkurang karena posisi tempat kerja yang kurang memungkinkan. Karyawan bekerja di ruang mereka sendiri dan berkomunikasi satu sama lain hanya bila diperlukan. Jadi, ada kesenjangan komunikasi antara karyawan.
3. Lebih Mahal Untuk Dibangun
Desain tata ruang tertutup membutuhkan lebih banyak infrastruktur dibandingkan dengan tata ruang terbuka termasuk biaya pembangunannya. Kuantitas bahan baku kayu, batu bata, peralatan dan fasilitas juga lebih banyak dibutuhkan.
4. Ada Kemungkinan Menurunnya Produktivitas Karyawan
Ruang privasi untuk karyawan terkadang disalahgunakan mengingat tidak adanya pengawasan ketat dari atasan atau manajer. Hal ini bisa menyebabkan menurunnya produktivitas yang kemudian akan merugikan perusahaan.
5. Membutuhkan Lebih Banyak Ruang
Penggunaan ruang kerja untuk seluruh karyawan secara terpisah mempengaruhi jumlah karyawan yang dipekerjakan. Dibandingkan dengan desain tata ruang terbuka, jenis ini membuat perusahaan hanya bisa mempekerjakan sedikit karyawan karena keterbatasan ruangan yang ada.
6. Karyawan Dapat Berperilaku Negatif
Terkadang, karyawan mengambil keuntungan dari konsep layout ini dengan berani melakukan perilaku negatif. Misalnya saja menggunakan peralatan atau fasilitas kantor untuk keperluan pribadi, atau bahkan melakukan romansa di kantor. Hal ini dapat mengganggu lingkungan kerja di kantor dan karyawan lainnya.
7. Kemungkinan Tidak Adanya Alur Kerja
Konsep desain ini mengharuskan karyawan saling berkomunikasi dengan cara berpindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya untuk menyelesaikan tugas tertentu. Ketika mereka sedang terburu-buru, terdapat kemungkinan karyawan meninggalkan arus kerja atau SOP tertentu sehingga mengganggu alur kerja yang sesungguhnya.
8. Kemungkinan Tidak Semua Karyawan Menerima Informasi
Karena setiap karyawan berada di ruang kerja masing-masing, maka terdapat kemungkinan ada informasi yang belum atau tidak diterima oleh beberapa karyawan.
9. Kurangnya Rasa Kesatuan Antar Karyawan
Mengingat tidak adanya komunikasi antara karyawan, maka tidak ada pula hubungan dekat dan persatuan diantara mereka. Ini merupakan kelemahan yang dapat memperlambat perkembangan perusahaan.
10. Tingkat Kemalasan Karyawan Meningkat
Karena setiap karyawan merasa bebas di ruangannya sendiri, ada kemungkinan mereka malas bekerja karena tahu tidak ada pengawasan secara langsung. Aspek negatif ini kemudian berhubungan langsung dengan produktivitas mereka.
11. Tidak Adanya Faktor Emosional Antar Karyawan
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia membutuhkan dukungan moral untuk bisa mencapai tujuan mereka. Ada kecenderungan manusia untuk bergantung pada orang lain dalam beberapa alasan. Namun faktor ini hilang karena kurangnya komunikasi antar karyawan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini